Makalah AIK V

AKHLAK KEPADA ALLAH

A.     Pengertian Akhlak kepada Allah

Kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab( اخلاق) yang merupakan bentuk jamak dari (خلق ) yang berarti tingkah laku, perangai, atau tabiat. Menurut istilah akhlak berarti daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir atau direnungkan lagi. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa, akhlak kepada Allah merupakan perbuatan yang dilakukan manusia kepada Allah SWT secara spontan.

B.     Pembagian Akhlak kepada Allah

Akhlak kepada Allah terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1.      Akhlak mahmudah, merupakan sebab-sebab kebahagiaan di dunia dan akhirat, yang diridhoi Allah dan dicintai keluarga serta seluruh manusia selama hidupnya sebagai seorang muslim.

2.      Akhlak madzmumah, merupakan asal penderitaan yang terjadi di dunia dan akhirat.

Ada empat alasan mengapa manusia perlu berakhlak kepada Allah (Kahar Mashyur), yaitu:

1.      Allah-lah yang menciptakan manusia (Q.S. at-Thariq ayat 5-7).

2.      Allah-lah yang telah memberikan pancaindera serta anggota badan yang sempurna kepada manusia(Q.S. an-Nahal ayat 78).

3.      Allah-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia(Q.S. al-Jatsiyah ayat 12-13).

4.      Allah-lah yang telah memuliakan manusia(Q.S. al-Israa ayat 70).

C.     Cara Berakhlak kepada Allah

Seorang dikatakan yang berakhlak luhur apabila mampu berakhlak baik terhadap Allah SWT dan sesamanya. Adapun akhlak kepada Allah SWT , sebagai berikut:

1.      Taqwa kepada Allah SWT, yaitu mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya(Q.S. Ali-Imran ayat 102).

2.      Cinta kepada Allah SWT, bentuk ketaatan manusia yang hatinya hanya terpaut kepada Allah SWT(Q.S. Ali-Imran ayat 31).

3.      Ikhlas, yaitu semua yang dilakukan semata-mata mengharap ridho Allah SWT(Q.S. al-Bayyinah ayat 5).

4.      Khauf dan raja’.

5.      Bersyukur terhadap nikmat yang diberikan Allah SWT, yaitu memuji Allah SWT atas semua yang telah diberikannya(Q.S. Ibrahim ayat 7).

6.      Muraqobah, meyakini bahwa Allah SWT selalu mengawasi perbuatan manusia (Q.S. al-Baqarah ayat 283).

7.      Taubat, yaitu menyadari segala kesalahan yang telah dilakukan dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi(Q.S. at-Tahrim ayat 8).

8.      Khusnudzon, yaitu berbaik sangka kepada Allah SWT.

9.      Bertawakkal, yaitu berserah diri kepada Allah SWT.

10.  Mengingat AllahSWT, yaitu selalu mengingat Allah SWT dalam keadaan apapun, saik susah maupun senang(Q.S. an-Nisa ayat 103).

11.  Melakukan tadzabur alam, yaitu memikirkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan ciptaan Allah SWT, agar kita dapat merasakan keagungan Allah SWT(Q.S. al-Baqarah ayat 164).

12.  Melaksanakan apa yang diperintahkan Allah SWT.