Senin, 14 Mei 2012

Makalah AIK I




KATA PENGANTAR



          Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul:  “MASA TURUNNYA AL-QURAN”
            Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Allah SWT. dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
           Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
            Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.







Makassar, 6 Desember 2011





Fathimah Az Zahraa
NIM 105 336 774 11







 BAB I

PENDAHULUAN



A.             Latar Belakang Masalah

 Lahirnya agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW, pada abad ke-7 M, menimbulkan suatu tenaga penggerak yang luar biasa, yang pernah dialami oleh umat manusia. Islam merupakan gerakan raksasa yang telah berjalan sepanjang zaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam membahas masalah agama Islam, kita tidak bisa lepas dari Al-Quran kitab suci umat Islam, yang merupakan firman-firman Allah SWT, yang diturunkan dengan perantara malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai peringatan, petunjuk, tuntunan, dan hukum bagi kehidupan umat manusia.
Ayat-ayat Al-quran yang diterima Nabi Muhammad SAW. diterima secara berangsur-angsur selama kurang lebih 22 tahun, atau tepatnya 22 tahun, 2 bulan, 22hari, yakni sejak ia berusia 40 tahun sampai belau wafat. Oleh karena itu, perlu diadakan pembahasan lebih lanjut mengenai masa turunnya Al-quran.
Melalui makalah ini, kami mencoba untuk memberikan informasi mengenai masalah tersebut, sehingga pembaca dapat mengetahui sedikit informasi tentang masa turunnya Al-quran.

Kamis, 03 Mei 2012

Tugas Bahasa Indonesia Bab I



  1. Kemukakanlah asal mula bahasa Indonesia !
Jawaban :
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu yang pada awalnya adalah salah satu bahasa daerah di daerah Kepulauan Indonesia yang mendiami pesisir timur Pulau Sumatra, Semenanjung Malaka, dan pesisir barat Kalimanan.
  1. Jelaskan faktor – faktor yang melatarbelakangi diangkatnya bahasa Melayu !
Jawaban :
Proses berkembangnya bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia Didasari oleh beberapa faktor sebagai berikut :
  1. Bahasa Melayu mempunyai sejarah panjang sebagai Lingua Franca ( bahasa pergaulan ). Bahasa Melayu terletak dalam jalur perdagangan di selat Malaka, sehingga penyebarannya mudah dan cepat untuk semua etnik atau suku, ditempat pertemuan antara pedagang dan pribumi bahasa yang digunakan adalah bahasa penduduk setempat atau bahasa Melayu.
  2. Bahasa Melayu sebagai bahasa resmi kedua kerajaan besar yaitu kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit. Kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit adalah kerajaan yang sangat terkenal di kawasan Nusantara dan memiliki sejarah kejayaan yang tersohor keberadaannya dan salah satu bahasa resmi kedua kerajaan tersebut adalah bahasa Melayu.

Tugas Bahasa Indonesia Bab II


  1. Kapan huruf kapital dipakai sebagaimana yang diatur dalam ejaan yang disempurnakan !
Jawaban :
1)     Dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
2)     Dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
3)     Dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci.
4)     Dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
5)     Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
6)     Dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
7)     Tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat.

Tugas Bahasa Indonesia Bab III


  1. Ditinjau dari situasi pemakaiannya bahasa Indonesia baku digunakan pada saat !
Jawaban  :
Ditinjau dari situasi pemakaiannya bahasa Indonesia baku digunakan pada saat situasi resmi, seperti acara seminar, pidato, temu karya ilmiah dan lain-lain. Pada situasi seperti ini peranan bahasa bukan saja semata-mata sebagai alat komunikasi, melainkan sebagai alat penyampai gagasan atau ide secara tepat.
  1. Tuliskan ciri-ciri bahasa Indonesia baku disertai dengan contoh !
Jawaban :
Bahasa Indonesia baku mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1)     Menggunakan ucapan baku (pada bahasa lisan), contoh :

Tugas Bahasa Indonesia Bab VI


  1. Kemukakan pengertian paragraf!
Jawaban :
Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Paragraf dapat terdiri dari satu kalimat atau kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya memiliki satu tema. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat.
  1. Tuliskan syarat-syarat pembentukan paragraf!
Jawaban :
Adapun syarat-syarat tersebut antara lain :
1)     Kesatuan (kohesi). Yang dimaksud dengan kesatuan (kohesi) adalah bahwa paragraf tersebut harus memperlihatkan dengan jelas suatu maksud atau sebuah tema tertentu. Sebuah alinea yang mempunyai kesatuan bisa saja mengandung beberapa hal atau beberapa perincian, tetapi semua unsur tadi haruslah bersama-sama digerakkan untuk menunjang maksud tunggal. Maksud tungggal itulah yang ingin disampaikan penulis dalam alinea itu (Keraf, 1980:67).
2)     Kepaduan (Koherensi). Syarat kedua yang harus dipenuhi sebuah paragraf adalah bahwa paragraf tersebut harus mengandung koherensi atau kepaduan yang baik. Kepaduan bergantung dari penyusunan detil-detil dan gagasan-gagasan sehingga pembaca dapat melihat dengan mudah hubungan antar bgaian-bagian tersebut. Koherensi suatu paragraf dapat ditunjukkan oleh :
  1. Pengulangan kata/kelompok kata kunci atau disebut repetisi
b. penggunaan kata ganti dan
  1. Penggunaan kata transisi
3)     Kejelasan. Suatu paragraf dikatakan lengkap, apabila kalimat topik ditunjang oleh sejumlah kalimat penjelas.

Makalah Pengantar Pendidikan ( Pengertian, jenis, dan fungsi lingkungan pendidikan )


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji rasa syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan kenikmatan kepada kita semua, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah ini.
Sholawat serta Salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi Besar Muhamad SAW. Yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliah menuju zaman Islamiah.
Bergema seiring nada mengalunkan kata hati yang senantiasa mengungkapkan getaran jiwa, Penyusun dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang kami miliki. Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan pihak yang turut membantu terselesainya makalah ini.
Akhirnya kepada Illahi kita berharap dan berdo’a, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca. Amin….!
Makassar, 26 Januari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR                                                                                                       i
DAFTAR ISI                                                                                                                 ii
BAB I PENDAHULUAN                                                                                                   1
1. Latar Belakang                                                                                                       1
2. Permasalahan                                                                                                         1
BAB II. PENGERTIAN, FUNGSI DAN JENIS LINGKUNGAN PENDIDIKAN   2
1. Pengertian Lingkungan Pendidikan                                                                      2
2. Jenis Lingkungan Pendidikan                                                                                2
3. Fungsi Lingkungan Pendidikan Terhadap Proses Pendidikan Manusia          5
BAB III. PENUTUP                                                                                                        7
A. Kesimpulan                                                                                                            7
B. Saran                                                                                                                    7
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                      8
BAB I
PENDAHULUAN


  1. A.    Latar Belakang

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manuia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal ( sekolah ) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkunga itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan. Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada diluar lingkungan formal.
  1. B.     Permasalahan

Dalam makalah ini kami akan membahas dan menjabarkan tentang :
  1. Pengertian Lingkungan Pendidikan
  2. Jenis-jenis Lingkungan Pendidikan
  3. Fungsi Lingkungan pendidikan

Rabu, 02 Mei 2012

Makalah DEMOKRASI : Teori dan Praktek


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji rasa syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan kenikmatan kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini.
Sholawat serta Salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi Besar Muhamad SAW. Yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliah menuju zaman Islamiah.
Bergema seiring nada mengalunkan kata hati yang senantiasa mengungkapkan getaran jiwa, kami dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang kami miliki. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan pihak yang turut membantu terselesainya makalah ini.
Akhirnya kepada Illahi kita berharap dan berdo’a, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca. Amin….!
                                                                                           
Makassar,   April 2012


Kelompok III

               





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Tujuan Penulisan
C.    Pembatasan Masalah
BAB II. DEMOKRASI
A.    Pengertian Demokrasi
1.      Menurut Internasional Commision of Jurits
2.      Menurut Lincoln
3.      Menurut C.F Strong
B.     Teori-teori Demokrasi
1.      Teori Demokrasi Klasik
2.      Teori Civic Virtue
3.      Teori Social Contract
4.      Teori Trias Politica
C.    Sejarah dan Perkembangan Demokrasi
D.    Penerapan Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari
1.      Di Lingkungan Keluarga
2.      Di Lingkungan Masyarakat
3.      Di Lingkungan Sekolah
4.      Di lingkungan Kehidupan Bernegara
BAB III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.
Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan.
Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil penting, misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara, namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga negara berhak untuk memilih (mempunyai hak pilih).
Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan sistem pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu membangun negara. Banyak negara demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada warga yang telah melewati umur tertentu, misalnya umur 18 tahun, dan yang tak memliki catatan kriminal (misal, narapidana atau bekas narapidana).
B. Tujuan Penulis
Adapun tujuan kami adalah untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, selain itu juga ada beberapa tujuan diantaranya :
1. Memaparkan tentang teori demokrasi
2. Memaparkan contoh nyata penerapan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari
C. Pembatasan masalah
Karena banyaknya permasalahan-permasalahan yang timbul, maka makalah ini hanya akan membahas tentang teori demokrasi dan prakteknya dalam kehidupan sehari-hari baik itu dalam keluarga maupun masyarakat, berbangsa dan bernegara.